Di tulisan ini kita akan membahas salah aspek paling penting dari perubahan perilaku dan habit: lingkungan sosial.
Cara lingkungan sosial mempengaruhi habit kita adalah melalui kelompok-kelompok (tribes) yang kita termasuk bagian di dalamnya.
Kita adalah bagian dari sejumlah tribe. Kelompok dimana kita berada membentuk perilaku kita.
Kelompok yang besar seperti negara, bangsa, agama bisa mempengaruhi perilaku kita. Demikian juga dengan lingkungan kecil dimana kita tinggal, sekolah tempat kita belajar, atau organisasi tempat kita beraktivitas juga bisa mempengaruhi perilaku kita.
Hal ini karena kita punya sense of belonging. Saat kita masuk di sebuah kelompok, kita ingin melakukan habit dari kelompok tersebut.
Kalau Anda pindah ke lingkungan baru yang tetangga Anda terbiasa menata kebunnya, mungkin Anda akan punya habit baru, berkebun atau landscaping.
Kalau Anda ingin ikut kelas olahraga yang anggotanya melakukan diet tertentu, Anda juga mungkin akan ikut diet tersebut.
Kalau Anda berada di sebuah lingkungan yang punya kebiasaan pengajian, Anda juga mungkin jadi terbiasa ikut.
Budaya Anda membentuk standar apa yang “normal”. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mempunyai habit yang sama dengan apa yang Anda ingin bangun. Anda akan punya habit bersama.
Strategi ini bisa kita terapkan di habit apapun yang mau Anda bangun. Langkah kuncinya adalah dengan bergabung di sebuah kelompok di mana perilaku yang kita inginkan adalah perilaku yang normal di kelompok itu.
Habit baru tampak mudah dilakukan ketika kita melihat orang-orang lain melakukannya juga setiap hari. Kalau Anda dikelilingi oleh mereka yang rajin baca, Anda mungkin juga akan rajin baca. Kalau Anda dikelilingi oleh mereka yang terbiasa daur ulang, Anda mungkin juga akan melakukannya. Kalau anak Anda punya teman-teman yang suka belajar, maka diapun akan membangun habit suka belajar.
Kadang-kadang kalau saya lagi malas lari, saya akan cari lingkungan di mana ada orang-orang yang juga lari. Melihat orang-orang ini lari saja, sudah membuat saya termotivasi untuk mulai lari.
Tidak ada yang bisa mempertahankan motivasi lebih baik daripada bergabung dengan tribe. Hal ini mengubah sebuah tujuan personal menjadi tujuan bersama. Sebelumnya Anda sendiri. Identitas Anda tunggal. Misal: Anda adalah pembaca, Anda adalah pelari, Anda adalah penulis.
Ketika Anda bergabung dengan komunitas lari, kelompok pembaca, klub menulis, maka identitas Anda menjadi terhubung dengan orang-orang di sekeliling Anda. Pertumbuhan dan perubahan bukan lagi pencarian individu. Kalian adalah sekelompok pembaca, sekelompok pelari, sekelompok penulis.
Identitas yang dibagi mulai menguatkan identitas personal. Itulah kenapa menjadi bagian dari kelompok itu penting untuk mempertahankan habit. Pertemanan dan komunitaslah yang menanamkan identitas baru dan membantu habit jadi kontinyu.