Setelah kemarin kita belajar tentang identity-based habit, selanjutnya kita akan belajar tentang konsep two-minute rule.
Ketika kita mau membangun sebuah habit baru, seringkali kita memulai dengan sesuatu yang terlalu besar. Saat kita berpikir tentang perubahan yang mau kita lakukan, kita termotivasi untuk melakukan terlalu banyak hal terlalu cepat.
Mungkin Anda pernah mendengar istilah: “start small, take a baby step”. Itulah kenapa sangat disarankan untuk mulai membangun habit baru dengan memilih habit yang semudah mungkin untuk dilakukan.
Ada sebuah konsep yang namanya two-minute rule, yaitu ketika kita memulai sesuatu perilaku/habit yang baru, ia harus bisa dilakukan dalam waktu dua menit (atau kurang).
Kemarin kita sudah memilih sebuah habit yang akan membentuk identitas yang kita inginkan. Kali ini kita akan mengambil habit itu dan akan memperkecilnya ke dalam versi dua menit.
- berjalan kaki 10 ribu langkah setiap hari, menjadi: memakai sepatu lari
- menjaga rumah tetap rapi, menjadi memasukkan pakaian kotor ke dalam ranjang laundry
- menjadi pasangan yang lebih baik, menjadi: membuatkan pasangan secangkir kopi setiap pagi
Jadi, idenya adalah untuk membuat habit semudah mungkin untuk dimulai.
Ketika kita mendengar orang lain mencapai sebuah prestasi luar biasa, mudah bagi kita untuk berpikir bahwa kitapun harus mendorong diri mencapai prestasi itu melebihi batas kemampuan kita.
Tidak salah untuk punya ambisi besar, tapi kita bisa menyederhanakan prosesnya dengan mempersempit perhatian kita pada langkah-langkah awal yang bisa kita lakukan.
Kita bisa membuat langkah pertama itu menjadi mindless atau gak pake mikir. Istilahnya kita sedang membangun gateway habit
Jadi kita berusaha membuat semudah mungkin untuk memulai dan selanjutnya dipikir belakangan.
Kita bisa menemukan gateway habit dengan mem-break down sebuah perilaku dari level sangat sulit sampai ke level sangat mudah.
Misal kita mau menjadi seorang marathoner yang bisa lari sejauh 42,195KM. Ini adalah level yang sangat sulit. Tapi lari half-marathon sejauh 21,1KM berada pada level sulit. Lalu lari 10KM bisa dibilang cukup sulit. Kemudian lari 5KM bisa dibilang mudah. Dan lari 1KM bisa dibilang cukup mudah. Terakhir, lari 100m tentu sangat mudah dan bisa dicapai dalam waktu kurang dari dua menit. Jadi lari 100m itulah gateway-habit yang bisa kita mulai.
Bahkan kalau Anda berpikir lari 100m masih cukup sulit, Anda bisa memperkecil lagi menjadi: pakai sepatu lari!
Mungkin ada yang berpikir, “masa’ cuma pakai sepatu aja?” Agak aneh kalau dipikir-pikir. Poinnya adalah bukan sekedar melakukan sesuatu dua menit dan selesai. Melainkan inilah cara untuk menguasai the art of showing up.
Sebuah habit itu harus ada dulu sebelum dia bisa ditingkatkan. Sebuah tulisan harus ada draft-nya sebelum di-edit.
Kalau Anda tidak bisa belajar basic skill untuk bisa showing up, agak mustahil untuk bisa menguasai level yang lebih tinggi lagi.
Seperti yang ada di buku Atomic Habits: standardization before optimization. Bikin dulu standard-nya, baru selanjutnya bisa kita tingkatkan & optimasi.
Sekian dulu tulisan hari ini, semoga bisa dipraktekkan dan sampai jumpa besok insya Allah…