Selamat datang di seri tulisan Nucleon Habits. Selama beberapa hari ke depan, saya akan menulis tentang bagaimana menciptakan dan memelihara habit yang baik.
Saya percaya jika kita mengubah habit/kebiasaan, kita bisa merubah hidup kita. Oiya, rasanya saya akan lebih banyak menggunakan terminologi habit, daripada kebiasaan. Karena istilah habit, meskipun berasal dari bahasa Inggris, adalah istilah yang sudah familiar kita gunakan.
Ada beberapa pendapat yang bilang, berapa lama sih untuk bisa membuat sebuah habit yang baru. Ada yang bilang 21 hari, 30 hari, 66 hari.
Tapi sebenarnya ini bukan masalah angka berapa hari untuk bisa akhirnya membentuk habit. Karena habit diciptakan berdasarkan pengulangan dan frekuensi yang terus menerus bukan karena waktu.
Pertanyaan berapa lama untuk membentuk sebuah habit itu sebenarnya kurang tepat. Yang lebih cocok sebenarnya: berapa lama sampai jadi mudah & otomatis? Berapa lama sampai tidak harus melakukan usaha yang berat? Berapa lama dia menjadi otomatis dan kita tidak perlu lagi mikir untuk melakukannya?
Dan jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan-pertanyaan di atas adalah: selamanya. Karena begitu kita berhenti melakukannya, dia sudah tidak lagi menjadi habit.
Habit bukanlah sebuah garis finish yang harus kita lewatin, tapi dia adalah sebuah gaya hidup yang harus kita jalanin. Kita akan belajar beberapa prinsip yang bisa kita gunakan untuk menciptakan lifestyle baru.
Tulisan ini saya ambil inspirasinya dari sebuah buku bestseller yang mungkin Anda juga pernah dengar: Atomic Habits. Itu juga alasan kenapa nama dari seri tulisan ini Nucleon Habits. Karena nucleon adalah inti atom. Jadi tulisan ini adalah intisari atau versi singkat dari bukunya yang sebenarnya sangat padat dengan ilmu.
Kalau mungkin Anda sudah punya bukunya, tidak masalah. Tulisan ini bisa menjadi pengingat atau pelengkap. Tapi kalau Anda belum pernah baca bukunya, semoga tulisan ini sudah cukup untuk jadi inspirasi mulai membentuk habit baik baru.
Habit yang diulang setiap hari akan menentukan kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan kita.
Sampai ketemu di tulisan selanjutnya…
1 Comment
Pingback: Memilih Habit Yang Tepat - Bijak Putranto